jurnalistri.my.id
"Aku tuh nggak bisa masak..."
Kalimat ini sering terdengar dari banyak perempuan muda zaman sekarang. Di tengah kesibukan, dunia serba instan, dan banyaknya pilihan makanan online, kadang dapur terasa seperti tempat asing yang bikin minder.
Tapi sebenarnya, memasak bukan soal bakat. Bukan juga soal mewah atau harus jago.
Memasak itu tentang keinginan. Tentang cinta yang ingin diungkapkan melalui cara yang paling sederhana: sepiring makanan buatan sendiri.
💞 Masakan Adalah Bahasa Cinta
Dalam rumah tangga, masakan adalah bentuk ekspresi cinta yang nyata. Tidak semua orang pandai berkata romantis, tapi siapa pun bisa menunjukkan kasih melalui sepiring nasi hangat dan sayur tumis buatan sendiri.
Masakan bukan sekadar rasa, tapi rasa sayang yang disampaikan lewat aroma dan usaha.
Di setiap masakan ibu atau istri, ada rasa peduli, perhatian, dan doa agar orang yang memakannya diberi kekuatan dan kesehatan.
Masakan juga bukan hanya untuk suami, tapi juga untuk anak, orang tua, dan siapa pun yang hadir di meja makan. Dan itu... adalah bentuk cinta paling sunyi namun paling dalam.
🕌 Memasak dalam Islam: Momen Istimewa untuk Menyisipkan Doa
Dalam Islam, memasak bisa menjadi ladang pahala, apalagi jika diniatkan sebagai bentuk ibadah dan pelayanan dengan cinta. Bukan hanya memberi makan, tapi menyelipkan doa di dalamnya.
💫 Contoh doa dan niat yang bisa disisipkan saat memasak:
-
"Ya Allah, jadikan masakan ini sehat, bergizi, dan menambah kebaikan untuk tubuh dan hati suamiku/anakku."
-
"Ya Allah, hadirkan keberkahan di rumah kami melalui makanan ini."
-
"Ya Allah, semoga suamiku selalu rindu pulang karena rasa di meja makan ini."
🌸 Manfaat Menyisipkan Doa dan Cinta Saat Memasak
-
Hati lebih tenang dan ikhlas saat memasak
-
Masakan terasa lebih lezat & mengenyangkan secara emosional
-
Menjadi media mendekatkan diri dengan Allah di tengah aktivitas rumah
-
Membuat keluarga merasa dicintai, diperhatikan, dan dihargai
-
Membangun energi positif di rumah tangga
Bahkan dalam hadits disebutkan, “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.” Maka apalagi sepiring masakanmu untuk keluargamu? Itu adalah sedekah yang dilengkapi cinta dan kerja keras.
🍲 Dapur Bukan Ajang Kompetisi, Tapi Ladang Cinta
Di Jurnal Istri, kamu akan diajak melihat dapur bukan sebagai ajang lomba siapa paling hebat, tapi tempat yang penuh cinta, pengabdian, dan doa. Mulai dari menu sederhana, hingga kisah dapur yang bermakna.
Kita akan belajar:
-
Menu simpel & cepat untuk yang baru jadi istri
-
Masak hemat tapi penuh gizi
-
Tips dapur anti-boncos
-
Doa-doa dan adab islami dalam memasak
Memasak bukan soal kesempurnaan. Tapi soal keberanian untuk mencoba. Tentang ketulusan untuk menyajikan cinta dalam bentuk yang bisa dinikmati bersama.
Karena sejatinya, dapur adalah tempat di mana cinta dimasak, rasa diracik, dan doa disisipkan tanpa suara.
Bersama Jurnal Istri, kita akan belajar perlahan. Karena istri bukan harus bisa segalanya hari ini—cukup satu hal dulu: berani mencoba, dengan cinta dan doa.
.jpg)
Komentar
Posting Komentar